Monthly Archives: Januari 2012

“Memilih digergaji daripada Korupsi”


” Demi Allah, jika badanku dibelah dengan gergaji, itu lebih aku sukai, daripada korupsi atau menyalahgunakan kekuasaan”

‘Iyadh bin Ghanim Al-Fihri dikenal sebagai pribadi yang santun dan pemurah. Dia berprinsip bahwa apa yang diberikan oleh Allah kepadanya, juga dengan mudah diberikannya keoada orang lain. Senua yang dia miliki bisa pindah tangan kepada sahabat, kenalan, atau tetangganya. Dan dia melakukan itu dengan tulus ikhlas. Sehingga Khalifah Umar bin khaththab pernah mengatakan, “Dia suka menghambur-hamburkan hartanya.” Namun Umar juga memujinya “Sungguh kedermawanan berada ditangan ‘Iyadh. Jika harta Allah datang, sedikit pun dia tidak berupaya mengambilnya.” Tapi itu semua dia lakukan sebatas pada harta pribadinya. Dia tidak berani menyentuh harta milik negara untuk kepentingannya, meski ia punya kesempatan untuk itu. Dia begitu bertanggung jawab terhadap tugasnya dan mempraktekkan transparansi dan manajemen terbuka.

Read the rest of this entry

“Meneladani Hidup Sehat Ala Rasulullah SAW”


Dari segala hal perbuatan dan perilaku Nabi Muhammad Salallahu Alaihi wa Salam merupakan teladan yang baik (uswatun hasanah). Cermati sikap-sikap beliau, rutinitas beliau, atau kegemaran beliau. Ternyata terkandung berbagai keutamaan, termasuk keutamaan yang memiliki pengaruh positif bagi kesehatan, baik kesehatan Jasmani (tubuh) atau kesehatan Rohani (kejiwaan). Sikap, rutinitas dan kegemaran beliau yang berdampak pada jasmani dan rohani, seperti diantaranya ;

Read the rest of this entry

“Rasa aman yang melalaikan”


“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan”. (Yunus : 7-8)

Read the rest of this entry

“Indonesia-ku Menangis”


Kulihat ibu pertiwi,

sedang bersusah hati,

air matanya berlinang,

mas intan yang terkenang,

hutan gunung, sawah, lautan, simpanan kekayaan,

kini ibu sedang lara, merintih dan berdo’a…………………

Masih ingat dengan syair lagu Ibu Pertiwi yang diciptakan oleh Ismail Marzuki ? dulu ketika kita masih kanak-kanak sering melantunkan lagu tersebut, akan tetapi makna dari syair itu belum kita pahami pada saat itu, namun pada jaman sekarang kita merasakan dan menjalani kehidupan ini sejak jaman Orde Baru hingga jaman Demokrasi saat ini, kita pahami dari arti syair tersebut. Read the rest of this entry