“Kenikmatan Ahli Surga”

Tidak ada keburukan di surga. Semua baik, tetapi kebaikan itu tergantung amal perbuatan masing-masing di dunia.

Rasulullah SAW bersabda, ahli surga itu memasuki surga dalam keadaan muda, cantik dan tampan. Tingginya enam puluh hasta. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ” Allah menciptakan Adam dengan wajah yang tampan dan tingginya enam puluh hasta. Setiap orang yang masuk surga berwajah seperti Adam itu, tinggi enam puluh hasta. Ketinggian (anak Adam di dunia) berkurang setiap hari”. (HR Muslim).

Tidak hanya fisik, akhlaq para ahli surga itupun sama. Semuanya memiliki hati dan jiwa yang bersih dan suci. Dalam hadits lain yang masih diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Hurairah, Rasulullah SAW mensifati sebagian ahli surga yang masuk kedalam surga itu seperti bulan purnama karena cahaya yang dimilikinya. Nabi bersabda, “Mereka memiliki satu akhlaq, yang wajahnya seperti Adam, dan tingginya enam puluh dzira’ (hasta).”

Namun, mesti dimengerti bahwa, walau para penghuni surga diciptakan sama, yaitu berakhlaq mulia, muda dan tingginya enam puluh hasta, bukan berarti mereka sama semua. Tentu saja tetap ada perbedaannya, tetapi perbedaan itu bukan karena baik atau jelek, melainkan antara paling baik, lebih baik dan baik. Jadi tidak ada keburukan di surga . Semua baik, tetap kebaikan tergantung amalnya masing-masing di dunia.

Kegundahan Hati seorang Nenek

Tentang penghuni surga yang dijadikan muda ini, pernah suatu kali Rasulullah SAW bergurau dengan seorang nenek muslimah di kota Madinah. Rasulullah mengatakan kepada nenek tersebut bahwa nanti surga tidak akan dihuni oleh nenek-nenek. Maka nenek itupun gundah gulana. Apakah dirinya tidak termasuk yang akan menjadi penghuni surga ? Namun Rasulullah cepat-cepat memberi tahu nenek itu. Bahwa di surga semua penghuninya dijadikan muda. Jadi yang di dunia menjadi nenek-nenek, ketika di surga  akan berubah menjadi wanita cantik, muda dan menawan.

Ahli Surga tidak berludah, tidak beringus, dan tidak buang air besar. Mereka juga tidak pernah tidur.

Para penghuni surga masih memiliki ciri khas lain, yang juga merupakan bagian nikmat. Sebagian diceritakan dalam hadits dari Abu Hurairah dalam Shahihain, ahli surga itu tidak meludah, tidak beringus, dan tidak buang air besar. Mereka juga tidak pernah tidur. Mengapa penghuni surga tidak meludah ? Sebab orang yang meludah menandai ada sesuatu yang kotor pada mulutnya, sedang penghuni surga jauh dari sifat kotor pada dirinya. Mengapa Penghuni surga tidak beringus ? Sama juga, ingus itu menunjukan adanya ketidaksempurnaan dalam sistem hidung mereka. Orang yang beringus manandakan dia memiliki penyakit, ringan atau berat kemungkinan radang hingga kanker. Sedang surga terbebas dari semua itu. Mengapa penghuni surga tidak tidur ? Ini dijelaskan sendiri oleh Rasulullah. ” Tidur itu temannya mati, maka ahli surga tidak tidur.” Sabda Rasul ini memberikan petunjuk pada kita bahawa orang yang banyak tidur akan jauh dari memiliki sifat sebagai penghuni surga. Dan orang-orang yang banyak bangun pada tengah malam untuk mengerjakan shalat malam. itulah salah satu ciri calon penghuni surga. Contoh utamanya adalah Nabi sendiri. Sejak beliau diangkat menjadi nabi, shalat malam menjadi kewajiban baginya.

Ciri penghuni surga lainnya, mereka kuat. Kuat dalam segala hal, hingga dalam hal persetubuhan. Ini disebutkan Nabi dalam sebuah hadits, dari Anas. Nabi SAW bersabda, ” Orang mukmin itu diberi kekuatan sedemikian hebatnya dalam bersetubuh.” Nabi ditanya oleh para sahabat, “Seberapa kekuatannya ? ” Beliau menjawab. ” Sebanding dengan kekuatan seratus orang laki-laki. ” (HR Tirmidzi). Insya Allah semoga kita termasuk didalam golongannya….Amin Ya Robbal alamin.


About RUDHIDAYAT

Menjalani sebuah kehidupan bagaikan kemudi dalam genggaman, kapan kita akan merubah arah dan kapan kita akan merubah haluan. Semuanya dikembalikan pada kita, kemana kita akan membawanya..........!

Posted on November 25, 2011, in Kajian, Religi, Renungan and tagged , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Silahkan isi komentarnya, gratis koq !